fbpx
LOGO Adhigana Perkasa
LOGO Adhigana Perkasa

PT ADHIGANA

Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja: Jenis, Dampak, dan Cara Pencegahan

Thursday, 19 September 2024Dwifa Putra Iskandar
faktor penyebab kecelakaan kerja

Faktor Kecelakaan Kerja - Kecelakaan kerja merupakan kejadian yang tidak terduga dan bisa terjadi di tempat kerja, dengan potensi memengaruhi kesehatan, keselamatan, serta produktivitas karyawan. Mengetahui berbagai faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja sangat penting untuk memastikan upaya pencegahan yang tepat. Artikel ini akan mengulas faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja serta langkah-langkah untuk mencegahnya.

Baca juga : Fungsi Helm Safety: Pentingnya Penggunaan Helm untuk Keselamatan Kerja

Faktor - Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja, disebabkan oleh beberapa faktor.. diantaranya :

A.Faktor Manusia

1. Kurangnya Pelatihan dan Kesadaran

Banyak kecelakaan terjadi karena pekerja tidak mendapatkan pelatihan yang memadai terkait keselamatan kerja. Kesadaran akan risiko yang ada di tempat kerja juga sering kali diabaikan, terutama oleh pekerja baru atau pekerja kontrak.

2. Kelelahan dan Stres

Kelelahan fisik dan mental dapat menurunkan konsentrasi dan meningkatkan risiko kecelakaan. Pekerja yang kelelahan cenderung membuat kesalahan, baik saat mengoperasikan mesin maupun dalam pengambilan keputusan.

3. Ketidakpatuhan Terhadap Prosedur Keselamatan

Beberapa pekerja cenderung mengabaikan prosedur keselamatan yang telah ditetapkan, baik karena alasan efisiensi waktu atau karena merasa pengalaman kerja mereka cukup. Padahal, ketidakpatuhan ini bisa berakibat fatal.

B. Faktor Lingkungan

1. Lingkungan Kerja yang Tidak Aman

Kondisi fisik lingkungan kerja seperti pencahayaan yang buruk, lantai yang licin, atau ventilasi yang tidak memadai, dapat memicu kecelakaan kerja. Lingkungan yang tidak memadai menambah risiko kecelakaan secara signifikan.

2. Kurangnya Perawatan Alat dan Mesin

Alat dan mesin yang jarang dipelihara atau tidak berfungsi dengan baik sering menjadi penyebab utama kecelakaan di tempat kerja. Mesin yang aus atau rusak bisa tiba-tiba gagal berfungsi, mengakibatkan cedera bagi pekerja.

C. Faktor Manajemen

1. Kurangnya Kebijakan K3 yang Baik

Manajemen yang tidak memberikan prioritas pada Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) membuat pekerja kurang terlindungi. Kebijakan K3 yang buruk mencakup minimnya prosedur keselamatan, kurangnya inspeksi rutin, dan tidak ada pelatihan berkala.

2. Minimnya Pengawasan dan Evaluasi

Tanpa adanya pengawasan dan evaluasi yang teratur, pelanggaran terhadap aturan keselamatan sering kali tidak terdeteksi. Manajemen harus secara aktif mengawasi dan menilai sistem keselamatan kerja untuk memastikan kepatuhan.

D. Faktor Alat yang Digunakan

1. Kondisi Desain Alat

Alat yang digunakan oleh pekerja dan dirancang tanpa mempertimbangkan aspek keselamatan bisa menjadi faktor risiko kecelakaan. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya menyediakan peralatan yang desainnya sudah memenuhi standar K3.

2. Kondisi Mesin

Mesin yang sudah tidak bekerja dengan baik atau sudah usang dapat menjadi penyebab kecelakaan kerja. Perusahaan seharusnya tidak menggunakan mesin yang tidak layak pakai dan segera melakukan pembaruan atau penggantian.

Jika terjadi kerusakan pada mesin, segera lakukan perbaikan tanpa menunda. Mesin yang bermasalah dan dapat menimbulkan risiko fatal akan berdampak langsung pada pekerja yang mengoperasikannya. Oleh karena itu, pemeliharaan dan perawatan mesin secara rutin sangat penting.

3. Penataan Posisi Mesin

Penempatan mesin juga berpengaruh pada kinerja pekerja. Selain memudahkan mobilitas, posisi mesin harus memastikan pekerja berada di area yang aman saat menggunakannya. Keselamatan pekerja akan lebih terjamin jika mesin ditempatkan dengan aman sesuai standar K3.

4. Kebocoran Gas

Faktor penyebab kecelakaan kerja lainnya adalah risiko kebocoran gas melibatkan kemungkinan terjadinya ledakan yang bisa menimbulkan kerusakan parah dan membahayakan manusia. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kebocoran gas pada instalasi antara lain kegagalan peralatan, pipa yang mengalami korosi, tekanan gas yang tidak terkontrol, serta kurangnya perawatan.

Kecelakaan sering kali disebabkan oleh kesalahan manusia, seperti kesalahan saat pemasangan atau pengoperasian peralatan, kurangnya pelatihan bagi pekerja, atau kurangnya pemahaman tentang risiko yang ada. Selain itu, kondisi lingkungan seperti gempa bumi atau cuaca ekstrem juga dapat memicu kebocoran gas.

Untuk mencegah kebocoran gas dan kemungkinan ledakan, penerapan protokol keselamatan yang ketat, pelatihan pekerja yang memadai, dan pemantauan berkelanjutan sangat penting demi menjaga keamanan instalasi serta masyarakat di sekitarnya.

Baca juga : 11 Jenis Sepatu Safety dan Manfaatnya untuk Keselamatan Kerja

Bahaya dan Dampak Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja memiliki dampak yang signifikan, tidak hanya pada pekerja yang terlibat tetapi juga pada perusahaan secara keseluruhan. Dampak tersebut antara lain:

A. Kerugian Finansial bagi Perusahaan

Kecelakaan kerja sering kali menyebabkan biaya yang tinggi bagi perusahaan, mulai dari kompensasi, biaya pengobatan, hingga berkurangnya produktivitas akibat kehilangan tenaga kerja.

B. Dampak Psikologis dan Fisik bagi Karyawan

Pekerja yang terlibat dalam kecelakaan tidak hanya mengalami cedera fisik, tetapi juga bisa menderita trauma psikologis, seperti kecemasan atau ketakutan untuk kembali bekerja. Ini dapat berdampak pada kesejahteraan mental dan kinerja mereka dalam jangka panjang.

Cara Mencegah Kecelakaan Kerja

A. Pelatihan K3 yang Efektif

Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang komprehensif harus diberikan kepada semua pekerja, termasuk pelatihan dalam menggunakan alat pelindung diri (APD), penanganan darurat, dan prosedur operasi standar (SOP).

B. Pemeliharaan Rutin Alat dan Mesin

Perusahaan harus memiliki jadwal pemeliharaan rutin untuk memastikan semua alat dan mesin berfungsi dengan baik. Pemeliharaan yang baik bisa mencegah kerusakan mesin yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.

C. Penerapan Sistem Keselamatan yang Ketat

Sistem keselamatan yang ketat, termasuk pengawasan berkala dan penerapan aturan yang konsisten, harus diterapkan di semua level organisasi. Kepatuhan terhadap prosedur keselamatan tidak boleh ditoleransi.

Kecelakaan kerja merupakan masalah serius yang bisa terjadi kapan saja jika faktor-faktor penyebabnya tidak diantisipasi dengan baik. Baik itu dari segi manusia, lingkungan, maupun manajemen, semuanya memiliki peran penting dalam mencegah kecelakaan.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti pelatihan K3, pemeliharaan alat, dan kebijakan keselamatan yang ketat, risiko kecelakaan dapat dikurangi secara signifikan. Ingat, keselamatan kerja adalah tanggung jawab bersama.

Baca juga : 10 APD Tambang yang Wajib Dikenakan untuk Keamanan dan Kesehatan Pekerja

Takut Terjadi Kebocoran Gas dan Meledak? Yuk Hubungi PT Adhigana Perkasa Mandiri

Dapatkan gas detector untuk sistem deteksi gas Anda, hanya di PT Adhigana Perkasa Mandiri! Selain sebagai distributor resmi untuk merek terkemuka seperti Riken KeikiHoneywell, dan RAE, komitmen kami bukan hanya sebatas penjualan. Kami memberikan layanan purna jual yang unggul dengan sales dan staff admin yang ramah dan professional.

Tersedia juga Fixed Gas Detector dan Gas Detector Portable. Jangan ragu untuk mengunjungi situs kami di www.adhiganacorp.com atau hubungi kami di nomor telepon yang tertera di website.

 

5/5 - (1 vote)

Share Artikel ini

crossmenu