fbpx
LOGO Adhigana Perkasa
LOGO Adhigana Perkasa

PT ADHIGANA

Kebocoran Gas Klorin (cl2) Terjadi Lagi di Karawang, Bagaimana Cara Deteksi Gas Secara Dini?

Monday, 22 January 2024Tari
kebocoran gas klorin (cl2)

Kebocoran Gas Klorin (cl2) - Baru-baru ini terjadi kasus kebocoran gas klorin di sebuah perusahaan di Karawang. Kebocoran gas klorin ini terjadi pada tangal 20 Januari 2024 di Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, yang mengakibatkan kurang lebih 140 warga mengalami keracunan. Warga tiba-tiba menghirup bau tidak sedap, mereka mual, pusing, hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Kejadian ini menyadarkan kita tentang pentingnya langkah-langkah preventif yang dapat diambil untuk melindungi pekerja, lingkungan, dan aset perusahaan dari bahaya gas beracun.

Mengapa Gas Klorin Berbahaya Bagi Tubuh?

Gas klorin (Cl2), memiliki bau yang tajam, bersifat toksik, tidak berwarna, dengan kepadatan lebih berat dari udara. Klorin merupakan senyawa kimia berbahaya yang dapat menyebabkan dampak negatif pada tubuh manusia. Berikut beberapa alasan utama mengapa gas klorin dianggap berbahaya bagi kesehatan.

  • Klorin dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, termasuk tenggorokan, hidung, dan paru-paru. Ini dapat menyebabkan gejala seperti batuk, sesak napas, nyeri dada, dan bahkan bronkospasme.
  • Untuk paparan tinggi dalam jangka panjang, gas klorin dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru.
  • Gas klorin dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit. Paparan langsung dapat menyebabkan mata merah, berair, dan gatal, serta iritasi pada kulit yang bersentuhan.
  • Pemaparan gas klorin dalam jumlah besar dapat memiliki dampak sistemik pada tubuh, mulai dari mual dan muntah, kelelahan, hingga gangguan pencernaan.

Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti penggunaan gas detector, ventilasi yang baik, dan prosedur keselamatan kerja yang ketat. Hal ini untuk menghindari risiko paparan gas klorin dan melindungi kesehatan pekerja serta lingkungan sekitar.

Baca juga : 6 Tips Memilih Jasa Kalibrasi Gas Detector yang Terpercaya

Rekomendasi Gas Detector Klorin

Mendeteksi kebocoran gas klorin (cl2) secara dini sangat penting untuk mencegah risiko paparan yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah penggunaan gas detector. Penggunaan gas detector klorin yang handal dan sesuai dengan standar keselamatan. Detektor gas memiliki sensor yang dapat mendeteksi konsentrasi gas klorin dalam udara dan memberikan peringatan dini jika konsentrasi mencapai tingkat yang berbahaya. Berikut beberapa rekomendasi gas detector pendeteksi gas klorin yang dapat Anda pertimbangkan.

Honeywell BW Solo

BW Solo adalah portable single gas detector dari merek Honeywell yang memiliki pilihan deteksi 16 jenis gas, salah satunya gas klorin (Cl2). Perangkat ini memiliki ukuran 7 x 6.7 x 3.6 cm, bobot hingga 116gram dengan peringkat perlindungan IP66/68. Honeywell BW Solo dilengkapi dengan alarm berupa getaran, visual, suara (95dB); rendah, tinggi, TWA, STEL, ketidakpatuhan. Salah satu keunggulan Honeywell BW Solo yaitu kompatibel dengan Intellidox, Anda dapat menghemat waktu dan memusatkan data dengan bump test, kalibrasi, dan manajemen instrumen otomatis.

MultiRAE Lite

MultiRAE Lite adalah multigas detector yang mampu mendeteksi hingga 6 gas secara bersamaan untuk perlindungan dan deteksi kebocoran. Portable gas detector ini tersedia dalam versi yang dipompa dan difusi dengan memberikan banyak pilihan sensor di kelasnya. Salah satu gas yang dapat dideteksi oleh MultiRAE Lite adalah gas klorin dengan rentang pendeteksian 0 – 50ppm dengan resolusi 0.1 ppm. Gas detector ini dapat digunakan untuk industri kimia, minyak dan gas, farmasi, hingga pengolahan air limbah.

Baca juga: Keunggulan Gas Detector MultiRAE Family

Honeywell Series 3000 MkII dan MkIII

Series 3000 MkII dan MkIII adalah gas detector fixed system (dipasang secara permanen di suatu area) yang menawarkan kemampuan deteksi berbagai gas beracun dan oksigen di udara. Salah satu gas yang dapat dideteksi yaitu gas klorin. Dalam deteksi gas klorin, perangkat ini memiliki rentang pendeteksian 5 – 20 ppm dengan suhu pengoperasian -10oC hingga 55oC atau 14oF hingga 131oF.

Dalam menghadapi risiko kebocoran gas klorin di lingkungan industri, pemilihan dan penggunaan gas detector yang tepat menjadi langkah penting. Hal ini untuk melindungi keamanan pekerja dan mencegah dampak serius pada kesehatan. Melalui rekomendasi gas detector yang handal, Anda dapat meningkatkan sistem keamanan dan merespons dengan cepat terhadap situasi darurat.

5/5 - (1 vote)

Share Artikel ini

crossmenu