Gas detector area pertambangan sangat penting untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja. Gas detector akan mendeteksi keberadaan gas berbahaya di lokasi pertambangan. Ketika gas detector mendeteksi adanya gas berbahaya, maka alat ini akan memberikan peringatan berupa alarm dengan audio atau visual kepada pekerja untuk segera mengambil tindakan seperti evakuasi. Selain keberadaan gas detector penting di lokasi pertambangan, instrument ini juga sangat penting bagi industri maritim.
Baca artikelnya di: Pentingnya Gas Detector Untuk Industri Maritim
Gas-Gas Di Lokasi Pertambangan
Di lokasi pertambangan, terdapat bermacam gas beracun, tidak terlihat, dan gas tidak berbau yang dapat mengancam kesehatan pekerja bahkan berpotensi menimbulkan ledakan. Berikut gas-gas yang berada di lokasi pertambangan antara lain:
- Oksigen (O2). Apabila pekerja di lokasi pertambangan mengalami kekurangan oksigen dapat menyebabkan hipoksia, yaitu kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen untuk fungsi normalnya. Ini dapat menyebabkan pusing, lemas, kebingungan, dan bahkan kehilangan kesadaran. Apabila oksigen dalam konsentrasi tinggi dapat meningkatkan risiko kebakaran. Jika konsentrasi oksigen melebihi batas yang aman (sekitar 23,5% - 24%), benda mudah terbakar dapat dengan mudah terbakar atau bahkan terjadi ledakan.
- Metana (CH4) merupakan gas yang mudah terbakar dan terkumpul di tambang batubara atau lokasi pengeboran minyak dan gas. Jika konsentrasinya mencapai level yang tinggi, dapat menyebabkan ledakan atau kebakaran.
- Hidrogen Sulfida (H2S) merupakan gas beracun yang dihasilkan oleh aktivitas geologi, seperti pada sumur minyak dan gas. H2S memiliki bau yang khas seperti telur busuk, tetapi pada konsentrasi tinggi, dapat mengakibatkan keracunan bahkan kematian.
- Karbon Dioksida (CO2) merupakan gas yang umum di alam, tetapi di lokasi pertambangan, terutama di tambang bawah tanah, konsentrasinya dapat meningkat karena proses penambangan batubara. Jika konsentrasinya tinggi, dapat menyebabkan pekerja kesulitan bernapa.
- Karbon Monoksida (CO) merupakan gas beracun yang dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna, seperti mesin diesel, alat berat, atau mesin pemrosesan. Di lokasi pertambangan, mesin dan kendaraan yang digunakan dapat menghasilkan CO yang dapat berbahaya jika terhirup dalam konsentrasi tinggi.
- Nitrogen Dioksida (NO2) merupakan gas beracun yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, seperti mesin kendaraan dan alat berat di lokasi pertambangan. Paparan NO2 dapat menyebabkan gangguan pernapasan, seperti kerusakan paru-paru.
Selain gas-gas tersebut, terdapat gas-gas berbahaya lainnya yang dapat ditemukan di lokasi pertambangan, tergantung pada jenis pertambangan. Sehingga, penting untuk melakukan pemeriksaan terkait keberadaan gas berbahaya sebelum memulai bekerja. Gunakan gas detector yang sesuai dan ikuti langkah-langkah keselamatan untuk mengendalikan paparan gas berbahaya dan menjaga kesehatan serta keselamatan pekerja.
Baca juga : 6 Rekomendasi Portable Gas Detector Terbaik
Rekomendasi Gas Detector Untuk Anda
Berikut kami memberikan rekomendasi gas detector yang dapat digunakan di area pertambangan:
- Honeywell BW™ Max XT II: rekomendasi gas detector portable yang dapat mendeteksi berbagai gas berbahaya yang umum di industri pertambangan. Selain gas-gas seperti H2S, CO, dan O2, Max XT II juga dapat mendeteksi gas beracun seperti sulfur dioksida (SO2) dan gas toxic lainnya.
- Sensepoint XCD: Gas detector fix system yang dapat mendeteksi gas yang mudah terbakar, oksigen, hidrogen sulfida, karbon dioksida. Selain itu, gas yang terdapat di area pertambangan seperti metana, propana, karbon monoksida, hidrogen, nitrogen dioksida juga dapat dideteksi oleh unit ini.