Keselamatan kerja adalah prioritas utama di lingkungan industri. Simbol larangan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan kumpulan simbol yang ditujukan untuk memberi tahu hal apa saja yang dilarang dilakukan demi mencegah kecelakaan dan risiko kesehatan akibat pekerjaannya
Simbol larangan K3 atau prohibition signs adalah rambu keselamatan yang bertugas melarang tindakan tertentu di area kerja. Contoh populer seperti “Dilarang Merokok”, “Dilarang Membawa Benda Tajam”, dan “Dilarang Membawa Makanan & Minuman”. Simbol larangan di tempat kerja memiliki bentuk
Baca juga: Pengertian dan Contoh Penerapan K3 di Tempat Kerja & Industri
Setiap bentuk dari setiap simbol memiliki makna yang berbeda, yaitu:
Baca juga: Dasar-Dasar K3: Pentingnya, Pencegahan, dan Regulasi yang Berlaku
Perlu diingat bahwa simbol larangan dan simbol peringatan tidak sama. Meskipun keduanya termasuk dalam rambu keselamatan kerja (K3), simbol larangan dan simbol peringatan memiliki bentuk dan warna yang berbeda sesuai standar internasional (misalnya ISO 7010 atau SNI 7010).
Berikut perbedaannya:
Aspek | Simbol Larangan | Simbol Peringatan |
---|---|---|
Bentuk | Lingkaran | Segitiga sama sisi |
Warna Latar | Putih | Kuning |
Warna Garis Tepi | Merah | Hitam |
Isi Simbol (ikon) | Hitam dengan garis diagonal merah menyilang | Hitam tanpa garis silang |
Fungsi | Melarang tindakan tertentu yang dapat membahayakan | Memberi peringatan akan potensi bahaya di area tersebut |
Contoh | No Smoking, No Entry, Do Not Touch | Bahaya Listrik, Radiasi, Permukaan Panas |
Simbol larangan K3 dirancang untuk memberikan peringatan tegas terhadap tindakan yang dilarang di area kerja demi mencegah kecelakaan. Di lingkungan industri, keberadaan simbol ini sangat krusial karena risiko kerja umumnya lebih tinggi dan kompleks.
Berikut ini adalah beberapa contoh simbol larangan K3 yang sering ditemui di tempat kerja industri, lengkap dengan arti dan penggunaannya:
Sumber: Freepik
Berikut adalah 10 contoh penjelasan untuk logo yang paling umum ditemukan:
Urgensi dari simbol larangan bersifat preventif, artinya digunakan sebelum terjadi kecelakaan. Oleh karena itu simbol peringatan k3 haruslah aman, tegas, dan tidak boleh memiliki arti yang ambigu. Dalam lingkungan kerja yang mengandung risiko tinggi seperti pabrik, proyek konstruksi, atau laboratorium, simbol larangan menjadi alat komunikasi kritis yang mampu menyelamatkan nyawa.
Berikut beberapa fungsi utama simbol larangan dalam lingkungan kerja:
Dengan memberikan peringatan visual yang jelas, simbol larangan membantu pekerja dan pengunjung menghindari tindakan berbahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Simbol larangan mengingatkan bahwa ada risiko di area tertentu, dan setiap individu harus waspada terhadap bahaya yang mungkin tidak terlihat secara langsung.
Karena menggunakan simbol yang distandarkan secara internasional, pesan larangan dapat dipahami oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki latar belakang bahasa yang berbeda.
Penggunaan simbol larangan merupakan bagian dari pemenuhan standar K3 yang ditetapkan pemerintah atau lembaga internasional seperti ISO 7010 dan SNI.
Tindakan ceroboh atau kelalaian sering terjadi akibat kurangnya informasi. Simbol larangan membantu mengurangi kesalahan tersebut dengan memberikan informasi yang jelas dan cepat dipahami.
Baca juga: 20 Alat K3 di Kantor yang Wajib Ada untuk Keselamatan Pekerja
Sebagai bagian dari sistem manajemen K3, setiap pelanggaran wajib dicatat dan dievaluasi oleh perusahaan. Hal ini penting sebagai tindakan preferntif dan bahan audit dan evaluasi.
Pelanggaran terhadap simbol larangan bukan hanya soal disiplin, tetapi bisa berdampak serius terhadap keselamatan kerja. Oleh karena itu, perusahaan umumnya menerapkan sanksi tegas untuk memastikan kepatuhan. Bentuk Sanksi yang Umum Diterapkan:
Baca juga: Rekomendasi Alat Gas Detektor Terbaik untuk Keamanan dan Keselamatan
Simbol larangan merupakan elemen penting dalam sistem keselamatan kerja karena memberikan peringatan visual yang tegas dan langsung. Namun, di lingkungan kerja dengan risiko paparan gas berbahaya, simbol saja tidak cukup. Di sinilah peran gas detector menjadi sangat krusial—mendeteksi keberadaan gas beracun atau mudah meledak seperti karbon monoksida (CO), metana (CH₄), dan hidrogen sulfida (H₂S) sebelum menimbulkan gejala atau kecelakaan.
Dengan menggunakan gas detector portable atau gas detector fix, pekerja di area tertutup atau ruang terbatas dapat memperoleh peringatan dini terhadap bahaya yang tak kasatmata, sehingga strategi pencegahan menjadi lebih menyeluruh—menggabungkan peringatan visual (simbol larangan) dengan deteksi teknis (sensor gas).
Sebagai penyedia alat keselamatan dengan pengalaman lebih dari 10 tahun, PT Adhigana Perkasa Mandiri menghadirkan solusi gas detector dengan kualitas dan layanan unggulan, antara lain:
Hubungi kami di PT Adhigana Perkasa Mandiri untuk paket lengkap gas detector, instalasi, dan pelatihan untuk tim Anda!