Kilang minyak merupakan salah satu area kerja paling berisiko di industri migas. Hampir setiap tahap di kilang minyak memiliki potensi kebocoran gas. Titik-titik kritis ini tidak boleh diabaikan karena dapat menimbulkan risiko keselamatan pekerja, kerugian operasional, hingga dampak lingkungan yang serius.
Risiko kebocoran gas beracun, defisiensi oksigen, hingga potensi ledakan selalu mengintai para pekerja.
Banyak kecelakaan fatal di industri migas terjadi bukan karena pekerja tidak disiplin, melainkan karena terlambat mendeteksi kebocoran gas. Dalam hitungan detik, konsentrasi gas beracun dapat mencapai level mematikan dan memicu bencana besar.
Tanpa sistem deteksi gas yang tepat, kilang minyak berisiko kehilangan lebih dari sekadar produktivitas: nyawa pekerja bisa menjadi taruhannya. Gas detector adalah solusi utama untuk mencegah insiden berbahaya. Dengan deteksi dini, perusahaan dapat:
Baca juga: 25 Potensi Risiko Bahaya Industri Kilang Minyak yang Perlu Diwaspadai
Setiap kilang memiliki kebutuhan yang berbeda. Berikut faktor yang harus diperhatikan sebelum memilih gas detector yang paling utama ada 2, yaitu jenis gas yang dipantau (H₂S, CO, O₂, LEL, VOC) dab lokasi pemasangan, apakah area terbuka, ruang tertutup, confined space, atau jalur pipa.
Jenis unit yang dibutuhkan:
Baca juga: 10 Panduan Lengkap Cara Memilih Gas Detector Terbaik
Kilang minyak merupakan fasilitas kompleks dengan ribuan sambungan pipa, tangki, dan peralatan bertekanan tinggi. Di balik perannya yang vital dalam mengubah minyak mentah menjadi bahan bakar siap pakai, terdapat titik-titik kritis yang rawan kebocoran gas. Kebocoran, sekecil apapun, dapat menimbulkan risiko serius baik bagi pekerja maupun lingkungan sekitar.
Berikut adalah penjelasan untuk setiap titik kritis tersebut:
Minyak mentah yang dialirkan dari sumur atau terminal awal biasanya ditampung sementara di vessel. Proses ini bertujuan untuk menstabilkan aliran serta memisahkan air dan kotoran padat dari minyak.
Potensi kebocoran: sambungan pipa, katup, dan sistem venting di bagian atas vessel.
Di pump house, pompa berkapasitas besar menjaga tekanan minyak agar tetap konstan menuju unit berikutnya.
Potensi kebocoran: seal pompa, flange, serta jalur pipa bertekanan tinggi yang beroperasi terus-menerus.
Sebelum memasuki unit pemurnian, minyak disalurkan ke tangki penyangga sementara.
Potensi kebocoran: atap tangki, lubang inspeksi, serta jalur pipa masuk dan keluar.
Unit ini berfungsi membersihkan minyak dari garam dan pengotor lain yang berpotensi merusak peralatan kilang.
Potensi kebocoran: pipa pencampuran, valve, serta sistem pembuangan air hasil pemisahan.
Minyak yang sudah bersih dipanaskan dalam furnace hingga mencapai suhu ratusan derajat Celcius.
Potensi kebocoran: burner, jalur bahan bakar, dan sambungan pipa bertekanan tinggi di sekitar area pemanas.
Menara distilasi merupakan jantung kilang minyak. Proses ini memisahkan minyak menjadi berbagai fraksi, mulai dari gas, LPG, bensin, kerosene, hingga fuel oil dan aspal.
Potensi kebocoran: tray, katup pelepas tekanan, serta jalur pipa keluar-masuk produk.
Produk hasil distilasi kemudian dialirkan ke tangki besar. Beberapa fraksi dipisahkan lagi sesuai jenisnya, misalnya solar, bensin, diesel, hingga LPG.
Potensi kebocoran: atap tangki, jalur distribusi antar-tangki, serta saat proses loading/unloading.
Tahap akhir adalah penyaluran produk jadi melalui jaringan pipa, mobil tangki, kapal tanker, atau tabung gas untuk rumah tangga.
Potensi kebocoran: sambungan pipa distribusi, valve, serta saat proses pemindahan produk ke sarana transportasi.
Yuk, nonton video tentang titik kritis kebocoran gas di industri kilang minyak dari kanal Gas Detector TV!
Setiap titik rawan di kilang minyak memiliki karakteristik risiko yang berbeda. Karena itu, pemilihan gas detector yang tepat di setiap lokasi menjadi langkah krusial untuk memastikan pemantauan berjalan efektif dan risiko kebocoran dapat diminimalkan. Berikut rekomendasi produk yang sesuai untuk kebutuhan tersebut:
Perangkat fix (tetap) ini adalah unitdeteksi gas yang dipasang secara permanen pada lokasi tertentu untuk memantau kebocoran gas secara terus-menerus (24 jam sehari, 7 hari seminggu). Keunggulan utama unit ini adalah mampu memberikan peringatan dini secara real-time apabila terjadi peningkatan konsentrasi gas berbahaya, sehingga risiko kecelakaan dapat diminimalkan.
Unit: Honeywell Sensepoint XCD Oxygen (O2) Fixed Gas Monitor
Flame detector adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi adanya nyala api pada area berbahaya. Sensor ini tidak hanya mendeteksi panas, tetapi juga radiasi cahaya dari api (UV/IR atau kombinasi). Dengan respon yang cepat, flame detector ini sangat efektif digunakan di area dengan potensi kebakaran tinggi, seperti industri minyak & gas, petrokimia, dan gudang penyimpanan bahan mudah terbakar.
Unit: Flame Detector Honeywell FS24X
Personal gas detector adalah unit portabel yang dirancang untuk melindungi teknisi secara langsung dengan mendeteksi keberadaan gas berbahaya di sekitar pengguna. Alat ini sangat bermanfaat di area yang sulit dijangkau oleh fixed gas detector, sehingga menjadi proteksi tambahan penting bagi pekerja selama aktivitas lapangan.
Unit: Honeywell MicroClip XL Gas Portable Detector
Baca juga: 7 Rekomendasi Fixed Gas Detector Terbaik
Setiap kilang memiliki karakteristik berbeda, sehingga solusi gas detector juga harus disesuaikan. Tim Adhigana Perkasa Mandiri siap membantu Anda menentukan unit yang paling sesuai dengan kebutuhan, standar K3, dan budget perusahaan.
Hubungi kami sekarang untuk konsultasi gratis dan dapatkan rekomendasi produk terbaik demi keselamatan kilang minyak Anda.