Beli 2 BW Max XT II, Cash Back 500 Ribu !!
Get Offer!

Bahaya Confined Space dan Risiko Gas Beracun

Monday, 1 December 2025Siti Eti Fatimah
Bahaya confined spaces

Banyak kecelakaan fatal terjadi ketika pekerja memasuki confined space tanpa memahami kondisi udara di dalamnya. Confined space adalah ruang dengan akses masuk dan keluar yang terbatas serta tidak dirancang untuk ditempati secara terus-menerus.

Di dalam ruang seperti ini, atmosfer dapat berubah sewaktu-waktu dan sering kali tidak dapat terdeteksi oleh panca indera. Kondisi tersebut membuat pekerja tidak menyadari adanya kekurangan oksigen, gas beracun, atau potensi ledakan hingga situasi menjadi kritis. Umumnya ada empat jenis gas berbahaya yang harus dipantau di dalam ruang terbatas sebelum pekerja masuk dan selama pekerjaan berlangsung adalah oksigen, karbon monoksida, hidrogen sulfida, dan gas mudah terbakar.

Karena itu penggunaan gas detector menjadi langkah utama dalam memastikan keselamatan. Alat ini memantau kualitas udara dan memberikan peringatan sebelum bahaya berkembang menjadi kondisi fatal. Di lapangan, unsur kelalaian juga sering menjadi pemicu kecelakaan terutama ketika pekerja memasuki ruang terbatas seperti kontainer limbah tanpa menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan benar.

Baca juga: Bahaya Gas Beracun di Dalam Sumur dan Cara Mengatasinya

Risiko dan Bahaya Kerja di Confined Space

1. Bahaya Atmosferik

Ini merupakan jenis bahaya paling umum dan paling mematikan di confined space. Kondisi atmosfer yang tidak normal dapat terjadi akibat reaksi kimia, sisa proses produksi, pembusukan material organik, atau kontaminasi dari peralatan. Bahaya atmosferik adalah alasan utama wajib penggunaan gas detector sebelum dan selama bekerja di lingkungan ruang kerja terbatas.

  • Oksigen rendah

    Terjadi ketika kadar oksigen turun di bawah 19 koma lima persen. Penyebabnya bisa karena proses oksidasi material, gas inert, atau displace gas lain. Pekerja dapat mengalami pusing, lemas, kehilangan kesadaran hingga kematian dalam hitungan menit.

  • Oksigen tinggi

    Kondisi di atas 23 koma lima persen meningkatkan risiko kebakaran. Percikan kecil atau api statis dapat memicu ledakan.

  • Gas beracun (toxic)

    Beberapa gas beracun sering ditemukan di confined space adalah hydrogen sulfide, carbon monoxide, amonia dan sulfur dioxide. Paparan gas beracun dapat menyebabkan iritasi, keracunan akut, gangguan pernapasan bahkan kematian.

  • Gas mudah meledak

    Gas seperti methane, propane atau uap pelarut dapat mencapai konsentrasi eksplosif. Sumber pemantik sekecil apapun dapat menyebabkan ledakan hebat.

2. Bahaya Fisik

Terbatasnya ruang dalam are kerja dapat meningkatkan berbagai risiko fisik, seperti:

  • Akses masuk sulit: Membuat proses evakuasi lebih lama dan berbahaya.
  • Ventilasi buruk: Menahan panas dan uap kimia yang meningkatkan risiko heat stress.
  • Cahaya minim: Meningkatkan kemungkinan terpeleset atau terjatuh.
  • Kondisi permukaan licin atau tidak stabil: Dapat menyebabkan cedera akibat terperosok atau terjatuh.

3. Bahaya Mekanis (Mechanical Hazards)

Mesin atau peralatan seperi conveyor, katup otomatis, atau alat produksi yang tidak dinonaktifkan yang berada di dalam ruang berpotensi menyebabkan kecelakan kerja seperti terjepit, terbentur, hingga terluka parah.

4. Bahaya Kimia (Chemical Hazards)

Confined space sering digunakan untuk penyimpanan atau proses industri (cair korosif, uap bahan kimia) sehingga memiliki potensi bahaya kimia yang menyebabkan luka bakar kimia, iritasi, keracunan.

5. Bahaya Biologis (Biological Hazards)

Beberapa ruang terbatas mengandung organisme atau bahan organik yang membusuk, seperti:

• sewer
• wastewater treatment
• tanki limbah organik
•Bahaya berupa bakteri, jamur, spora, dan gas dari dekomposisi.

6. Bahaya Struktural (Structural Hazards)

Kerusakan struktur ruang dapat mengancam keselamatan pekerja, seperti:

• Runtuhan dinding atau atap
• Pipa bocor
• Struktur tua dan korosif

7. Bahaya Operasional (Operational Hazards)

Aktivitas tertentu dapat menambah risiko dalam ruang terbatas, misalnya:

• Pengelasan yang menghasilkan gas beracun
• Pembersihan dengan chemical
• Pekerjaan panas (hot work)
• Penggunaan alat yang menghasilkan uap atau asap

8. Bahaya Rescue (penyelamatan)

Banyak korban confined space adalah responder kedua yang mencoba menyelamatkan pekerja tanpa perlindungan yang tepat. Masuk tanpa gas detector, tanpa alat bantu napas atau tanpa izin resmi dapat menyebabkan insiden beruntun.

Baca juga: Cara Kerja Gas Detector, Jenis Sensor, dan Tips Memilih yang Tepat

Peran Detektor Gas dalam Lingkungan Kerja Ruang Terbatas

Peran detektor gas berfungsi untuk mengidentifikasi perubahan atmosfer yang tidak terlihat oleh panca indera manusia. Dengan gas detector, potensi bahaya dapat diketahui sebelum pekerja masuk atau selama pekerjaan berlangsung. Peran lainnya adalah:

1. Mengukur Kadar Oksigen

Gas detector berfungsi memastikan kadar oksigen berada pada kondisi aman. Udara normal memiliki kandungan oksigen sekitar 20,9 persen. Di area dengan keterbatasan akses, kadar ini dapat menurun karena reaksi kimia, proses biodegradasi, atau tergantikan oleh gas lain. Kadar oksigen yang turun di bawah 19,5 persen dapat menyebabkan pusing, kehilangan kesadaran, bahkan kolaps dalam waktu sangat singkat. Kadar oksigen yang terlalu tinggi juga berbahaya karena meningkatkan risiko kebakaran. Melalui gas detector kondisi ini dapat diketahui sebelum pekerja masuk atau selama pekerjaan berlangsung.

2. Mendeteksi Gas Beracun seperti Hidrogen Sulfida dan Karbon Monoksida

Gas beracun merupakan salah satu penyebab utama kecelakaan di ruang dengan akses terbatas. Hidrogen sulfida dapat mematikan sistem penciuman sehingga pekerja tidak lagi dapat merasakan baunya. Karbon monoksida tidak memiliki warna dan tidak memiliki aroma tetapi mampu menghalangi suplai oksigen ke tubuh. Gas detector mendeteksi gas gas beracun tersebut pada konsentrasi yang sangat rendah sehingga alarm dapat memberi peringatan sebelum mencapai ambang bahaya.

3. Mendeteksi Gas Mudah Meledak

Confined space sering mengandung gas mudah terbakar seperti metana dan berbagai uap hidrokarbon. Gas detector memberikan pembacaan dalam bentuk persentase dari batas bawah konsentrasi gas yang dapat memicu ledakan. Jika pembacaan semakin tinggi maka risiko ledakan meningkat. Melalui peringatan awal pekerja dapat segera meninggalkan area kerja sebelum kondisi mencapai titik kritis.

4. Memberikan Alarm Dini

Gas detector modern dilengkapi alarm suara alarm getar dan alarm lampu berkedip. Ketika terjadi perubahan atmosfer yang membahayakan keselamatan pekerja alarm akan aktif secara otomatis. Peringatan dini ini memberi kesempatan kepada pekerja untuk segera keluar dari area dan memungkinkan tim pengawas mengambil tindakan cepat.

Baca juga: Daftar Gas Mudah Terbakar (Flammable) dan Langkah Aman Perlindungan Diri

Bagaimana cara memeriksa gas di dalam ruang terbatas?

Pada ruang terbatas, pemeriksaan gas harus dilakukan dengan mengambil sampel udara di bagian atas, tengah, dan bawah. Tujuannya adalah untuk mengetahui perbedaan konsentrasi gas dan uap yang dapat mengumpul pada level ketinggian yang berbeda.

Apa Saja Gas Yang Mampu Dideteksi Oleh Gas Detector?

Gas detector mampu mendeteksi beberapa jenis gas, antara lain sebagai berikut:

  • Gas beracun seperti karbon monoksida (CO), hidrogen sulfida (H2S)
  • Gas mudah terbakar
  • Hidrokarbon
  • Karbon dioksida
  • Penipisan dan kelebihan oksigen
  • Hidrogen sulfida

Rekomendasi Gas Detector Portable untuk Pekerjaan Ruang Terbatas

1. Honeywell BW™ Solo

  • Deskripsi: Detektor gas portabel satu gas yang ringan dan mudah digunakan.
  • Fitur: Real-time visibility, alarm visual dan audio, serta konektivitas Bluetooth untuk pemantauan jarak jauh.

2. Honeywell BW™ MicroClip XL

  • Deskripsi: Detektor gas portabel multi-gas yang dapat mendeteksi hingga empat gas sekaligus.
  • Fitur: Desain kompak, tahan air, dan masa pakai baterai yang lama.

3. Honeywell BW™ GasAlert Max XT II

  • Deskripsi: Detektor gas portabel multi-gas dengan pompa internal untuk pengambilan sampel gas.
  • Fitur: Layar LCD besar, alarm visual dan audio, serta kemampuan pengambilan sampel jarak jauh.

4. Honeywell ToxiRAE Pro

  • Deskripsi: Detektor gas portabel satu gas dengan kemampuan pengukuran yang akurat.
  • Fitur: Konektivitas wireless, data logging, dan alarm multi-level.

5. Honeywell MicroRAE

  • Deskripsi: Detektor gas portabel multi-gas dengan kemampuan pengukuran hingga empat gas.
  • Fitur: Konektivitas wireless, GPS, dan kemampuan pengukuran VOC (Volatile Organic Compounds).

6. Honeywell BW™ Ultra

  • Deskripsi: Detektor gas portabel multi-gas yang dirancang khusus untuk ruang terbatas.
  • Fitur: Layar besar, sensor yang dapat diganti, dan masa pakai baterai yang lama.

7. Honeywell BW™ Icon

  • Deskripsi: Detektor gas portabel multi-gas dengan ikon yang mudah dibaca.
  • Fitur: Desain kompak, masa pakai baterai yang lama, dan alarm visual dan audio.

Cegah Kecelakaan Kerja di Confined Space Dengan Gas Detector

cta gas detector terbaik

Keselamatan kerja di ruang terbatas tidak bisa hanya mengandalkan prosedur manual atau pengalaman lapangan. Perubahan atmosfer dapat terjadi dalam hitungan detik, dan banyak kecelakaan fatal terjadi karena pekerja masuk tanpa mengetahui kondisi udara sebenarnya.

Adhigana Perkasa Mandiri berkomitmen membantu perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman melalui solusi deteksi gas yang tepat, mulai dari portable gas detector untuk pekerja yang masuk langsung ke ruang sempit, fixed gas detector untuk area industri dengan risiko kontaminasi gas, hingga transportable detector yang fleksibel digunakan pada lokasi kerja sementara.

Hubungi tim kami untuk informasi dan konsultasi selengkapnya!

Share Artikel ini