Beli 2 BW Max XT II, Cash Back 500 Ribu !!
Get Offer!

Gas Detector Tidak Berfungsi (Error)? Ini Penyebab dan Cara Mengatasi

Tuesday, 7 October 2025Siti Eti Fatimah
penyebab gas detector eror dan tidak berfungsi

Perangkat pendeteksi gas yang tidak berfungsi dengan baik dapat berakibat fatal. Sebuah gas detector yang tidak berfungsi dengan baik dapat mengakibatkan ketidaktahuan terhadap keberadaan gas berbahaya atau beracun di sekitar kita. Jika terlambat atau salah saat mendeteksi, tentu ini dapat menyebabkan kecelakaan, kehilangan nyawa pekerja hingga rusaknya properti akibat kebakaran atau ledakan.

Mengenali Masalah Umum Pada Gas Detector

Sebelum masuk ke akar penyebab, penting bagi kita untuk mengenali "gejala" atau masalah yang sering muncul pada gas detector di lapangan. Beberapa di antaranya meliputi:

  • False Alarm: Alarm berbunyi terus-menerus meskipun tidak ada paparan gas berbahaya di sekitar.
  • Gagal Merespons Gas: Saat diuji dengan gas (bump test), sensor tidak memberikan respons atau alarm tidak aktif. Ini adalah kondisi paling berbahaya.
  • Pembacaan Tidak Stabil (Erratic Readings): Nilai yang ditampilkan pada layar terus melonjak atau menurun secara tidak wajar.
  • Tampilan Error Code: Perangkat menampilkan kode kesalahan spesifik yang merujuk pada masalah perangkat keras atau perangkat lunak.
  • Daya Tahan Baterai Menurun Drastis: Baterai habis lebih cepat dari spesifikasi normal, bahkan setelah diisi penuh.
  • Gagal Melakukan Zeroing: Perangkat tidak dapat mengatur ulang pembacaan ke angka nol di udara bersih.

Baca juga: Perbedaan dan Cara Kerja Kalibrasi dan Bump Test Pada Gas Detector

Mengapa Gas Detector Saya Error?

Setiap masalah yang muncul pasti memiliki penyebab. Dalam konteks gas detector, error dapat disebabkan oleh beberapa faktor teknis (umumnya masalah sensor) dan non-teknis. Berikut adalah penjelasannya:

  • Sensor Poisoning & Inhibition

    Respons sensor yang melambat dapat dipengaruhi oleh sensor katalitik yang mudah terbakar teracuni oleh senyawa berbasis silicon di udara. Sensor (terutama tipe LEL Catalytic Bead) dapat "teracuni" oleh paparan zat kimia tertentu seperti silikon, timbal, dan senyawa sulfur. Ini menyebabkan penurunan sensitivitas secara permanen. Selain itu senyawa belerang dan senyawa terklorinasi (inhibitor) dapat mengurangi kemampuan sensor dalam melakukan pengukuran.

  • Sensor Drift

    Seiring waktu, semua sensor, termasuk sensor elektrokimia (untuk gas beracun seperti H₂S, CO) akan mengalami pergeseran sensitivitas alami. Inilah mengapa kalibrasi rutin mutlak diperlukan.

  • Akhir Masa Pakai (End of Life)

    Seperti perangkat elektronik lainnya, detektor gas juga memiliki umur pakai yang berbeda-beda dan terbatas. Apabila umur pakai sudah melewati batas, kemungkinan besar gas detector Anda akan mengalami penurunan kinerja atau bahkan tidak dapat berfungsi. Sehingga Anda perlu memeriksa, mengganti baterai dan filter, serta melakukan kalibrasi gas detector secara teratur agar unit berfungsi secara optimal.

  • Saturasi Berlebih (Over-exposure)

    Paparan gas dengan konsentrasi sangat tinggi, jauh di atas rentang pengukuran sensor, dapat merusak sensor secara permanen. Selain itu, dapat mengubah kurva kalibrasi sensor yang mengakibatkan instrument melakukan pembacaan gas yang tidak akurat. Ada beberapa sensor yang mengalami kegagalan (sensor rusak) tetapi tidak memberikan peringatan bahwa mereka telah gagal. Sehingga memberikan indikasi nol (0) pada pembacaan yang menunjukkan gas sensor berfungsi dengan benar padahal sebenarnya mereka telah gagal.

  • Baterai Habis atau Lemah

    Apabila baterai pada gas detector habis atau melemah, maka perangkat tidak akan berfungsi dengan baik. Penting bagi Anda untuk secara berkala memeriksa dan melakukan pergantian baterai sesuai prosedur produsen.

  • Gas Detector Terjatuh

    Pengaruh fisik seperti gas detector terjatuh dari ketinggian tertentu dapat menyebabkan unit tidak berfungsi dengan optimal. Pada dasarnya, perangkat terdiri dari sensor dan komponen elektronik yang sensitif terhadap benturan keras. Apabila perangkat mengalami benturan keras, akan menyebabkan kerusakan sensor, memutus koneksi internal, hingga merusak rangkaian komponen elektronik dalam gas detektor.

  • Kalibrasi Gas Detector Yang Buruk

    Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa gas detector harus dilakukan kalibrasi secara teratur (minimal 6 bulan sekali) agar dapat mendeteksi gas dengan akurat. Apabila proses kalibarasi tidak dilakukan dengan benar atau bukan dilakukan teknisi professional, menyebabkan hasil pembacaan gas detector tidak akurat.

  • Pengaruh Lingkungan (suhu dan kelembapan)

    Lingkungan penyimpanan detektor gas yang terlalu dingin atau terlalu panas dan berdebu dapat memengaruhi kemampuan sensor untuk mengukur secara akurat atau menghalangi sensor gas atau jalur sampel. Selain itu, pengaruh suhu penyimpanan, kondensasi kelembaban pada atau di dalam sensor juga dapat menyebabkan sensor mengalami kegagalan dapat terjadi pada sensor oksigen saat kelembapan mengembun di dalam tabung kapiler.

Baca juga: Langkah-Langkah Kalibrasi Gas Detector

Panduan Praktis: Apa yang Harus Dilakukan Jika Gas Detector Error?

Jika Anda menghadapi gas detector yang error di lapangan, jangan panik. Ikuti langkah-langkah berikut:

  • Segera Pindah ke Area Aman

    Prioritas utama adalah keselamatan. Anggap perangkat memberikan peringatan yang valid dan segera evakuasi diri Anda ke area udara bersih yang terverifikasi aman.

  • Periksa Kondisi Fisik

    Lihat apakah ada kerusakan fisik yang jelas, filter yang tersumbat, atau tanda-tanda masuknya air.

  • Restart Perangkat

    Matikan perangkat, tunggu beberapa saat, lalu hidupkan kembali di area udara bersih. Terkadang, error sementara dapat diatasi dengan me-restart.

  • Lakukan "Fresh Air Calibration" atau Zeroing

    Coba lakukan proses zeroing di udara bersih. Jika gagal, kemungkinan besar ada masalah pada sensor atau perangkat keras.

  • Catat Kode Error

    Jika perangkat menampilkan kode error, catat kode tersebut. Ini akan sangat membantu teknisi dalam mendiagnosis masalah.

  • Jangan Mencoba Memperbaiki Sendiri

    Hindari membongkar perangkat atau mencoba memperbaiki komponen internal. Hal ini dapat membatalkan garansi dan berpotensi memperparah kerusakan.

  • Keluarkan Perangkat dari Layanan

    Beri label "RUSAK" atau "BUTUH SERVIS" pada perangkat dan serahkan kepada supervisor atau departemen yang bertanggung jawab untuk penanganan lebih lanjut oleh teknisi ahli.

Baca juga: Kompetensi Teknisi Kalibrasi Gas Detector Untuk Menjaga Keandalan dan Keakuratan

Rutin Kalibrasi Gas Detector di Adhigana Perkasa Mandiri

jasa-kalibrasi-gas-detector

Kegagalan fungsi dan error pada gas detector seringkali berakar dari satu hal: kalibrasi yang tidak terjadwal atau tidak dilakukan dengan benar. Kalibrasi bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah jaminan bahwa perangkat yang melindungi nyawa tim Anda bekerja dengan akurasi tertinggi sesuai standar pabrikan dan regulasi keselamatan.

Mempercayakan kalibrasi pada ahlinya adalah investasi terbaik untuk keselamatan. Di Adhigana Perkasa Mandiri, kami tidak hanya melakukan kalibrasi gas detector, tetapi kami memastikan fungsi akurat total detektor gas Anda. Referensi:

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Kloroasetil_klorida
  • https://harsasinergimandiri.com/kalibrasi-nol-gas-detector-kunci-akurasi-deteksi/

Share Artikel ini

crossmenu