Dalam operasi industri, pemantauan gas perlu dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan keselamatan kerja, termasuk saat aktivitas seperti shutdown total untuk perawatan berkala, atau inspeksi di area tertentu. Pada kondisi seperti ini, dibutuhkan solusi gas detector yang fleksibel, cepat dipasang, dan tidak bergantung pada instalasi permanen.
Wireless gas detector menjadi pilihan ideal untuk memastikan deteksi kebocoran gas tetap berjalan optimal, bahkan saat tidak tersedia aliran listrik di area tertentu.
Wireless gas detector adalah alat pendeteksi gas berbahaya yang mengirimkan data secara real-time tanpa kabel namun menggunakan jaringan nirkabel seperti Wi-Fi, mesh network, LoRaWAN, atau protokol wireless khusus. Karena fleksibilitas penggunaannya, wireless gas detector juga sering disebut sebagai transportable gas detector.
Alat ini dirancang untuk mendeteksi gas di area yang:
Dengan dukungan transmisi data jarak jauh, wireless gas detector dapat diintegrasikan langsung ke sistem controller seperti SCADA atau DCS, sehingga tim engineering dan HSSE bisa mengambil keputusan lebih cepat saat ada potensi kebocoran gas.
Baca juga: Apa Itu Multi Gas Detector? Fungsi, Jenis, dan Manfaat untuk Keselamatan Kerja
Berikut adalah fitur-fitur yang ada di dalam perangkat wireless gas detector
Baca juga: Cara Kerja Gas Detector: Jenis Sensor, dan Tips Penggunaan
Wireless gas detector lebih cocok digunakan di berbagai industri yang memiliki risiko kebocoran gas, terutama di area berbahaya, sulit dijangkau, atau tidak selalu memiliki akses listrik.
Daftar industri yang paling umum membutuhkan gas detektor dengan sistem nirkabel, seperti:
Industri minyak dan gas merupakan salah satu sektor dengan kebutuhan paling tinggi terhadap sistem deteksi gas, terutama karena tingginya risiko kebocoran zat berbahaya seperti H₂S, metana, dan VOCs.
Risiko ini semakin meningkat saat dilakukan Turn Around (TA) atau shutdown total untuk pemeliharaan tahunan, di mana seluruh sistem, termasuk aliran listrik, harus dimatikan demi keselamatan.
Namun, meskipun sistem utama dihentikan, potensi kebocoran gas tetap ada dan tidak boleh diabaikan. Inilah mengapa wireless gas detector menjadi solusi yang sangat relevan. Perangkat ini dapat bekerja tanpa listrik (menggunakan baterai), serta mengirimkan data secara nirkabel ke sistem pemantauan.
Dengan instalasi yang fleksibel dan tanpa memerlukan infrastruktur kabel, wireless gas detector sangat ideal digunakan selama masa shutdown, khususnya di area-area rawan yang tetap membutuhkan pengawasan ketat terhadap kebocoran gas.
Industri petrokimia dan kimia beroperasi dengan bahan baku yang mudah terbakar, reaktif, atau beracun. Risiko kebocoran gas tetap tinggi, terutama saat proses pemeliharaan, pengujian sistem, atau shutdown sebagian fasilitas.
Dalam kondisi seperti ini, wireless gas detector menawarkan solusi praktis tanpa perlu instalasi kabel tambahan. Perangkat ini dapat digunakan di area yang sulit dijangkau dan tetap memberikan pemantauan real-time terhadap gas berbahaya, bahkan saat aliran listrik tidak tersedia.
Pembangkit listrik berbasis gas, uap, atau energi terbarukan (seperti biogas) memiliki area operasional yang luas, termasuk zona terpencil atau terbuka. Deteksi kebocoran gas menjadi bagian penting dari sistem keselamatan, namun infrastruktur kabel tidak selalu memungkinkan dipasang di semua titik.
Wireless gas detector memungkinkan pemantauan gas di area tersebut tanpa membutuhkan daya listrik eksternal maupun jalur kabel tetap. Solusi ini sangat membantu dalam menjaga keselamatan dan efisiensi operasional, terutama selama pekerjaan pemeliharaan atau pengujian sistem.
Dalam proyek pembangunan fasilitas industri seperti kilang, jaringan pipa, atau terminal bahan bakar, kondisi lapangan bersifat dinamis. Titik risiko bisa berubah seiring progres konstruksi, dan sistem pemantauan tetap belum tentu bisa dipasang secara permanen.
Gas detektor sistem nirkabel memungkinkan pemantauan gas yang fleksibel dan cepat, tanpa memerlukan infrastruktur yang kompleks. Alat ini dapat dengan mudah dipindahkan dan digunakan sesuai dengan perkembangan proyek, menjadikannya ideal untuk kebutuhan monitoring sementara selama fase konstruksi.
Lokasi penyimpanan bahan bakar, LPG, atau gas industri memiliki standar keselamatan tinggi dan biasanya merupakan zona rawan ledakan (hazardous area). Pemasangan kabel di area seperti ini bisa menimbulkan risiko tambahan, sehingga solusi nirkabel menjadi pilihan yang lebih aman.
Dengan dukungan baterai dan sistem komunikasi wireless, gas detector dapat dipasang di titik-titik strategis tanpa mengganggu struktur fasilitas, sekaligus tetap memenuhi standar keselamatan operasional.
Distribusi bahan kimia berbahaya (HAZMAT) melalui jalur darat, laut, atau udara memerlukan pengawasan ketat terhadap potensi kebocoran gas, terutama selama proses bongkar muat, transit, atau penyimpanan sementara.
Karena sifatnya yang sementara dan berpindah-pindah, pemasangan sistem deteksi permanen sering kali tidak efisien. Wireless gas detector menawarkan solusi yang dapat digunakan secara fleksibel, mudah dipasang tanpa infrastruktur tetap, dan tetap memberikan perlindungan menyeluruh selama periode kritis tersebut.
Fasilitas pengolahan limbah organik dan produksi biogas sering menghasilkan gas-gas berbahaya seperti H₂S dan metana. Lingkungan di area ini bisa lembap, terbuka, dan tidak stabil, sehingga pemasangan sistem deteksi konvensional sering kali tidak memungkinkan.
Wireless gas detector dapat berfungsi dengan andal di lingkungan seperti ini tanpa membutuhkan aliran listrik atau kabel tambahan. Dengan desain yang tahan kondisi ekstrem dan sistem pemantauan jarak jauh, alat ini sangat efektif menjaga keselamatan fasilitas pengolahan limbah dan energi terbarukan
Baca juga: Contoh Gas Beracun, Jenis, dan Dampak Terhadap Kesehatan
Wireless gas detector bekerja dengan prinsip dasar deteksi gas yang sama seperti perangkat konvensional, tetapi dilengkapi dengan teknologi nirkabel untuk mengirimkan data secara real-time ke pusat pemantauan atau perangkat lain. Berikut cara kerjanya secara umum:
Perangkat dilengkapi dengan satu atau lebih sensor yang dirancang untuk mendeteksi jenis gas tertentu (misalnya: H2S, CO, O2, LEL). Ketika gas terdeteksi, sensor menghasilkan sinyal listrik yang sebanding dengan konsentrasi gas di sekitarnya.
Sinyal dari sensor diproses oleh sistem internal perangkat. Jika konsentrasi gas melebihi ambang batas aman, detektor akan mengaktifkan alarm (baik berupa suara, lampu, maupun getaran) untuk memperingatkan pekerja di sekitar lokasi.
Data deteksi gas, status perangkat, dan alarm akan dikirim secara nirkabel melalui jaringan seperti:
Data ini diterima oleh central controller seperti Honeywell TouchPoint Plus atau software pemantauan berbasis cloud.
Tim keselamatan dapat memantau kondisi gas di berbagai titik secara real-time tanpa harus berada langsung di lokasi. Hal ini sangat berguna dalam situasi berisiko tinggi atau lokasi yang sulit dijangkau.
Wireless gas detector menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan sistem deteksi konvensional, terutama dalam hal fleksibilitas, efisiensi instalasi, dan kecepatan respons.
Berikut beberapa kelebihannya:
Sebagai distributor resmi dari brand ternama sepert Honeywell dan RAE System, berikut adalah rekomendasi wireless atau perangkat gas detector yang PT Adhigana Perkasa Mandiri tawarkan.
Honeywell AreaRAE Plus merupakan perangkat deteksi nirkabel yang dirancang untuk pemantauan multi-hazard, Honeywell AreaRAE Plus patut dipertimbangkan.
Alat ini mampu mendeteksi hingga tujuh jenis ancaman sekaligus, mulai dari gas beracun, mudah terbakar, hingga senyawa organik volatil (VOC). Dilengkapi dengan sensor cuaca opsional, perangkat ini juga dapat memantau kondisi lingkungan seperti kecepatan dan arah angin serta kelembapan, yang sangat berguna saat melacak pergerakan gas berbahaya di area terbuka.
Keunggulan lain terletak pada teknologi komunikasinya. AreaRAE Plus dilengkapi dengan modul radio mesh yang memungkinkan perangkat ini berfungsi sebagai pusat komunikasi bagi sensor nirkabel lain di lapangan.
Desain yang portabel dan tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem menjadikan AreaRAE Plus ideal digunakan di industri minyak & gas, tanggap darurat, atau proyek-proyek besar lainnya yang membutuhkan keandalan tinggi dalam deteksi gas.
Untuk kebutuhan pemantauan gas skala luas dengan fleksibilitas tinggi, RAE Systems AreaRAE Pro adalah salah satu pilihan terbaik. Dirancang sebagai gas detector portable berbasis wireless, perangkat ini mampu mendeteksi beragam gas beracun, mudah terbakar, VOC, hingga radiasi gamma dan faktor cuaca seperti kelembapan dan arah angin.
Keunggulan utamanya adalah kemampuannya memantau hingga enam jenis gas sekaligus dalam satu unit, serta mendukung hingga delapan slot sensor untuk penyesuaian kebutuhan di lapangan. AreaRAE Pro juga dilengkapi dengan RAEMet sensor dan drawing pump yang praktis, memungkinkan pengambilan sampel gas dengan efisien dan aman bahkan di lingkungan ekstrem.
Teknologi nirkabel pada perangkat ini memungkinkan pengiriman data secara real-time hingga jarak sekitar 3km (2mil) ke pusat komando.
Untuk kebutuhan pemantauan gas area yang berisiko tinggi, Honeywell BW™ RigRat bisa menjadi jawaban yang tepat. Dirancang sebagai area monitor multi-gas portabel, alat ini memberikan perlindungan aktif bagi pekerja di lapangan dengan cara yang sederhana—cukup tempatkan unit di sekitar area kerja, dan RigRat akan mendeteksi serta memberikan peringatan dini jika ada potensi ancaman gas berbahaya di sekitarnya.
RigRat mendukung konektivitas nirkabel dan dapat terhubung langsung dengan sistem Honeywell TouchPoint Plus, memudahkan pengawasan terpadu dari satu titik pusat. Dengan layar besar yang mudah dibaca dan opsi daya dari listrik langsung (line power), perangkat ini sangat cocok untuk penggunaan jangka panjang di lokasi kerja.
Konstruksinya dibuat tangguh untuk menahan kondisi cuaca ekstrem, dan tersedia pula sangkar pelindung tambahan untuk meningkatkan ketahanan saat digunakan di area yang penuh risiko. Kombinasi antara kepraktisan dan teknologi canggih menjadikan Honeywell BW RigRat pilihan ideal untuk meningkatkan keselamatan kerja di area industri seperti kilang minyak, lokasi pengeboran, atau proyek konstruksi skala besar.
Untuk kebutuhan pemantauan gas yang efisien tanpa instalasi rumit, MeshGuard Stainless Steel bisa menjadi opsi yang sangat ekonomis sekaligus andal. Perangkat ini dirancang khusus sebagai solusi wireless gas detector yang mampu membentuk jaringan secara otomatis—cukup nyalakan unitnya, dan ia langsung terhubung ke sistem pemantauan tanpa konfigurasi kompleks.
Dilengkapi dengan sensor presisi yang bisa diganti langsung di lapangan, MeshGuard sangat cocok untuk deteksi gas beracun dan mudah terbakar di lingkungan industri yang dinamis. Konstruksi berbahan stainless steel dengan rating tahan cuaca IP-65 menjadikannya tangguh terhadap kondisi ekstrem. Ditambah lagi, pelindung percikan terintegrasi memberikan perlindungan ekstra pada sensor agar tetap stabil dalam berbagai situasi.
Dengan pendekatan yang cepat, fleksibel, dan hemat biaya, MeshGuard Stainless Steel sangat ideal untuk penerapan sementara maupun jangka panjang, seperti di area shutdown pabrik, kilang, maupun zona kerja dengan risiko kebocoran gas yang tinggi.
Baca juga: Rekomendasi Gas Detector Terbaik
Sebagai distributor resmi gas detector dari merek-merek terkemuka seperti Honeywell, Riken Keiki, BW Technologies, dan RAE Systems, PT Adhigana Perkasa Mandiri menyediakan solusi wireless gas detector yang telah terbukti digunakan di berbagai sektor industri—mulai dari minyak & gas, petrokimia, hingga manufaktur.
Pada Juli 2025 lalu, PT Adhigana Perkasa Mandiri juga meraih penghargaan "Top Performer (Fixed Detector) 2024" dari Honeywell, dalam acara yang diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan—sebuah pengakuan atas komitmen kami dalam menyediakan produk dan layanan terbaik di bidang deteksi gas industri.
Kini giliran Anda merasakan perlindungan maksimal dengan gas detector terpercaya dari Adhigana. Cek katalog produk PT Adhigana Perkasa Mandiri sekarang dan konsultasikan kebutuhan gas detector Anda dengan tim profesional kami!